Friday, October 06, 2006

Hari Kesaktian Pancasila

Assalamu alaikum,

Hari ini tanggal 30 September adalah hari dimana kampung saya “Desa Lubang Buaya” mengenang masa lalu yang hitam (Red : G30S/PKI) dalam sejarah perjalanan hidup bagi sebagian warga di kampung tersebut. Sebut saja Ngkong Ilyas, (bukan nama sebenarnya), sewaktu peristiwa G30S/PKI, beliau ikut andil dalam melakukan pembantaian terhadap beberapa orang jendral di negeri ini pada tahun 1965. Karena perbuatan beliaulah akhirnya anaknya, Pak Doni (bukan nama sebenernya juga) harus rela melepaskan pekerjaannya sebagai seorang pegawai negeri akibat PHK karena ayahnya tergabung kedalam aliansi PKI. Tapi syukurlah, saat ini, kampung saya sudah bebas dari pengaruh buruk sejarah PKI da sudah bisa dibilang kota, bahkan lebih modern dari pada Bekasi sekitar Metropolitan Mall (Hehehehehe…).

Tapi yang saya mau bahas kali ini bukan sejarah PKI, melainkan tentang kesaktian Pancasila sebagai ideologi bangsa kita yang pluralisme. Pertanyaannya, mengapa sich Pancasila masih tetap ada sampai sekarang padahal banyak pihak-pihak yang sudah memvonis kalau Pancasila sudah tidak pantas lagi menjadi landasan hokum di negara ini karena Pancasila dibuat oleh manusia. So, Pancasila adalah hokum buatan manusia itu tidak mutlak karena yang mutlak adalah hokum Allah Taala yang terkandumh dalam Al-Quran.

Beberapa waktu lalu, kita menerima email yang isinya menjelaskan tentang silsilah nabi mulai dari Nabi Adam As sampai kepada Nabi kita, baginda rosul Nabi Muhammad SAW. Bagus sekali isi email tersebut, karena dengan begitu kita jadi mengetahui silsilah mereka.

Tapi ada yang lebih utama dari sekedar mempelajari silsilah nabi. Yaitu, cari dan pelajari silsilah kita sendiri minimal 7 turunan baik vertikal maupun horizontal. Kenali mereka, kemudian lakukan penghormatan untuk mereka dengan membaca surah Al-Fatihah dan surah-surah yang diinginkan (biasanya TRIO QUL). Dengan begitu, tali silaturmi dan persatuan persaudaraan akan tetap terjalin dengan baik. Yang seperti itu adalah sangat utama untuk dilakukan.

Dan ini sesuai dengan dasar negara kita, PANCASILA. LIMA DASAR (seperti 5 rukun tentang keislaman). Dimana untuk mengerti tentang keislaman harus mengerti dasar-dasarnya seperti mengenal tentang Ketuhanan, "Barang siapa yang mengenal kepada dirinya maka ia akan mengenal kepada Tuhannya, seperti sila pertama

1. Ketuhanan --> Bintang di dada sebagai Al-Fatihatulillah --> Pembuka dan penerang mata hati untuk mengenal kepada tuhan yang terkandung dalam Bismillah, makanya Bismillah merupakan ayat pertama dalam Alquran. Juga untuk mengenal kepada kemanusiaan seperti sila kedua.

2. Kemanusiaan --> Pohon beringin --> Menjadi manusia berakhlak dengan Fatonah, Amanah, Tabligh dan Siddiq hingga dapat menjadi Rahmatan lil alamin seperti rindangnya pohon beringin yang dapat melindungi orang yang berlindung di bawahnya. dengan begini, manusia akan saling hormat menghormati dan akhirnya timbullah persatuan dan kesatuan seperti sila ketiga.

3. Persatuan --> Rantai yang saling menyambung menjadi satu dan tak terputus --> Qulhuwallahu Ahad --> Allah yang satu dan yang menyatukan bangsa indonesia, seperti dijelaskan dalam naskah proklamasi : KAMI BANGSA INDONESIA (Perhatikan pengucapan saat Dwi tunggal membaca nya, kata KAMI dan BANGSA INDONESIA dipisah tidak disambung. Ini dimaksudkan kemerdekaan kita memang sudah ditentukan oleh Allah dan para Malaikat (Kata KAMI --> Allah beserta para Malaikat). Seperti dijelaskan bahwa Soekarno Hatta adalah orang yang sangat rendah hati. mereka tetap mengau kalau mereka adalah bawahanny bangsa indonesia bukan atasannya untuk menciptakan persatuan. seperti naskah proklamasi, ATAS NAMA BANGSA INDONESIA, dan dibawahnya barulah nama SOEKARNO - HATTA. Oleh karena itu satukanlah semua keluarga kita mulai dari yang terdekat. Setelah itu lakukan penghormatan kepada mereka. Yang seperti ini adalah lebih utama untuk membentuk kerakyatan yang hikmat dan tertib seperti sila keempat

4. Kerakyatan --> Kepala banteng --> Menggambarkan apa yang ada dalam diri manusia dalam menjalankan kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Dimana semua perbuatan kita dipengaruhi oleh 4 nafsu. 3 diantaranya adaah nafsu yang menjerumuskan, AMAROH, SAWIYAH dan LAWAMAH. tetapi untuk mengcounter ketiga nafsu yang menjerumuskan itu ada satu nafsu yang menyelamatkan yaitu NAFSUL MUTHMAINNAH, seperti di jelaskan dalam alquran, Yaa ayyuhan nafsul muthmainnah.... orang seperti inilah yang akan selamat dan menyelamatkan kepemimpinan bernegara sebagai contoh bijak bagi masyarakat hingga tercipta keadilan seperti sila kelima.

5. Keadilan --> Padi dan kapas --> melambangkan keadilan dalam urusan perut (lihat pada lambang pancasila, padi dan kapas ada di wilayah perut). Ini adalah salah satu keutamaan keadilan, yaitu menghormati urusan perut. Saling membantu sesama dalam menafkahi diri sendiri sendiri dan keluarga. Dimana orang yang tidak menghargai urusan perut orang lain, maka ia akan sendiri yang akan merasakan akibatnya. seperti keterangan "Belanjakanlah hartamu dijalan Allah...." kemudian, “Barang siapa bersyukur atas nikmatKu yang telah dia rasakan, maka dia akan menikmati sendiri kenikmatan tersebut dan akan berguna bagi dirinya dan keluarganya hingga dia tidak akan merasa kekurangan sedikitpun, tapi barang siapa yang tidak bersyukur atas nikmatKu yang telah dia rasakan maka dia sendiri yang akan merasakan kesusahan hati akibat tidak bersyukur karena sesungguhnya susah hati adalah adzab pedih yang dibuat sendiri oleh orang yang tidak mau bersyukur”.

Itulah Pancasila, yang dirumuskan untuk menyatukan kita.

Apapun yang terjadi, pancasila nggak akan pernah punah karena isinya adalah seluruh kandungan alquran (bagi yang mau mengkaji).

Dan ini dibuktikan dengan peristiwa "KESAKTIAN PANCASILA" seperti saktinya Alquran yang ga akan punah di telan masa.

Dan penyatuan itu harus diselalu dipererat seperti halnya garuda yang dengan gagahnya menggenggam dengan erat BHINEKA TUNGGAL EKA

HAPPY BIRHTDAY MY VILLAGE

No comments: