Friday, December 14, 2007

Islam bukan biang kerusuhan

Tulisan ketika sharing dengan Kang JedX ^_^

==================================


Alhamdulillah... senengnya kalo diskusi dan sharing dilakukan dengan hati terbuka kayak gini. Jauh dari sikap saling menyalahkan. Suasana terasa nyaman. Pokoknya... SIP...!!! SIIIIP...!!! ^_^

Yups... Islam seharusnya memang Rahmatan Lil'alamin. Tapi yang membentuk hal itu bukan islamnya... melainkan ummatnya. Jadi kalo sekarang nyatanya ada sebagian ummat islam yang mengaku Islam garis keras bahkan siap melakukan aksi teror bom... Huaaaaaaaaaaaaaa... dimana letak Rahmatan Lil'Alamin.

Entah pengajian yang bagaimana yang mereka pelajari...???

Setau saya ada beberapa macam pengajian tentang islam di lingkungan sehari-hari.

1. Pengajian umum, dibagi menjadi 3 tahap. Tahap pertama adalah pelajaran tentang Fiqih yaitu membahas tentang bagaimana seorang muslim berperilaku sesuai dengan ajaran agama yang benar sesuai tuntunannya. Tahap kedua atau tahap advance adalah mempelajari tentang Tauhid yaitu membahas dan mempelajari tentang kemurnian dan keesaan Allah hingga terbentuk aqidah yang benar-benar mantabz... Tahap ketiga adalah tahap yang paling tinggi dan ini adalah pelajarannya para sufi yaitu Tasawuf, dimana dalam tahap ini muslim harus benar-benar sudah mengerti tentang Allah dan posisi manusia sebagai mahluknya hingga muslim bisa merasakan bahwa dirinya menyatu dengan alam karena menyadari kalau manusia adalah bagian dari alam. (Dalam versi yang lain, tasawuf diartikan menyatu dengan tuhan. Yang ini NO COMMENT)

2. Pengajian Al-Hikmah, yaitu sebuah kelompok para pengkaji Alqur'an yang menggunakan ayat-ayatnya sebagai sarana untuk mendatangkan sebuah kemampuan atau kehebatan. So, Al-hikmah sangat dekat dengan kekuatan. (Pukulan Baja dari Al-Hikmah mantaaaaaaabbbzzzz...)

3. Pengajian asmawan. Dikatakan asmawan... karena yang dikaji adalah asma/nama zat Allah yang kesifatannya menerap di alam ini yang salah satunya adalah manusia yaitu diri kita. Karena terapnya ke diri sendiri, maka segala sesuatu yang terjadi selalu dikembalikan kepada diri sendiri. Oleh karena itu pengajian ini disebut juga mengkaji diri atau mengkaji Bismillah. Mengapa Bismillah...??? Karena didalamnya terdapat 3 Asma yang mutlak harus dipahami oleh umat islam.

Dari ketiga jenis pengajian diatas, setau saya nggak ada satupun yang mengajarkan tentang dihalalkannya aksi teror bom. Bahkan kesemuanya mencontohkan akhlak yang mulia. Bahkan di pengajian asmawan, saya dianjurkan memandang suatu perkara bukan dari luar, tetapi melihat kedalam terlebih dahulu. Artinya... telaah kedalam diri sendiri sebelum kita melihat perkara yang ada diluar. Dengan begini, kita akan jauh dari sikap merasa benar sendiri apalagi dengan mudahnya memvonis seseorang bersalah bahkan halal dibunuh... WAQS...!!!???###

So, yang harus dibenahi adalah faham yang didoktrinkan kepada penganut islam garis keras bahwa islam itu menghalalkan membunuh kafir. Tetapi mungkin akan sulit karena bagaimanapun baik dan buruk akan selalu berdampingan sampai kapanpun.

Mmmhhh... ribet emang kalo ngomongin kasus berat kayak gini. Bukannya apa-apa... RISKAN. Alih-alih ingin meluruskan masalah... malah kita sendiri yang jadi bengkok. Mendingan nonton aja deh. Sekalian pengen tau endingnya gimana...

Jadi mungkin... Rahmatan Lil Alamin tetap bisa diterapkan hanya saja untuk pribadi kita terlebih dahulu. Bagaimanapun semua yang ada di alam ini terapnya didalam diri manusia, siapapun dan bagaimanapun orangnya. So, kalo saya pribadi nggak perlu repot-repot merahmati orang lain kalau masih ada diri sendiri yang harus dirahmati ^_^. (untungnya saya udah jadi rahmat... pake hidayat lagi Hehehehehehe).

Sedikit menjabarkan tentang Rahmatan Lil Alamin. Artinya rahmat untuk semua makluk yang ada di alam ini tanpa kecuali. Ini memang benar. Karena siapapun dan bagaimanapun orangnya sudah dianugerahi rahmat untuk keselamatannya, yaitu akal dan pikiran. Hanya saja yang perlu diingat :

Barangsiapa yang akal serta ilmunya dipakai mengandung iman dan islam maka akan selamat dunia akhirat dan yang seperti ini adalah nikmat panjang. Tapi, Barangsiapa yang akal serta ilmunya tidak dipakai mengandung iman dan islam maka celaka besar baginya dan ia akan merasakannya sendiri sesuai dengan perbuatannya. Jadi, Allah nggak pernah meng-adzab melainkan dirinya sendiri.

Dalam kalimat ta'udz dijelaskan, "Aku berlindung kepada Allah dengan rahmat pertolonganNya dari godaan syaitan yang senantiasa membisiki dan merajam kedalam hati sanubari untuk melakukan perbuatan-perbuatan sirik dan dengki yang akan mencelakakan diri sendiri." Jadi, kita memohon perlindungan kepada Allah kepada apanya...??? Yaitu kepada rahmat pertolonganNya

Rahmat Pertolongan

* Rahmat ==> Akal dan pikiran (ini sudah ada dalam diri semua manusia)

* Pertolongan-Nya ==> KerahasiaanNya, bentuknya adalah tekad, ucap dan perbuatan kita sendiri. Bila ketiganya baik, maka akan selamat. Tapi bila ketiganya buruk maka akan sebaliknya. Hal ini sering kita sebut dengan akhlak. Jadi Akhlak adalah suatu bentuk pertolongan Allah kepada manusia. Jadi, sekali lagi Allah tidak pernah mengadzab melainkan perbuatan manusia itu sendiri. Allah hanya pihak yang mengadakan segala sesuatunya. Sedangkan prakteknya adalah urusannya manusia seperti digambarkan dengan 4 sahabat nabi :

* Abu Bakar Siddiq : Kebenaran yang bila dilanggar akan membakar diri sendiri sampai menjadi abu

* Umar : Urusan Ma'rifat

* Usman : Usaha Manusia

* Ali : Akal dan Ilmu. (pernah denger kan kalo Syaidina Ali adalah Kunci pembuka gudang Ilmu...???)

Ini adalah sedikit bahasan yang ada dipengajian asmawan. Dan nggak ada sedikitpun menyinggung orang lain, bahkan umat lain. Semuanya dikembalikan kepada diri sendiri.

So, bingung aja kalo islam dan Muhammad dikatakan sebagai biang kerusuhan.

Ini aja dulu sharingnya...

Mungkin nanti bisa dilanjut lagi.

(tulisan ini mungkin nanti saya upload di milis gokil)

Daysou